Sabtu, 19 Desember 2015

Eks Pengamen Surabaya Bisa Berlaga di Balap Sepeda Dunia

Eks Pengamen Surabaya Bisa Berlaga di Balap Sepeda Dunia

Surabaya - Tri Rismaharini berpesan khusus pada Muhammad Ketut Purnomo (16), pengamen binaan Pemkot Surabaya yang kini menjadi pebalap mewakili Indonesia dalam kejuaraan balap sepeda dunia.

Risma sapaan akrab wali kota terpilih dalam Pilkada Surabaya 2015 ini berharap kepada anak ketiga dari 4 bersudara pasangan Cipto Purnomo - Suprihatin ini agar tetap rendah hati meski sudah terkenal karena banyak media memuat serta muncul di media.

"Kamu tidak boleh berubah, kalau sudah banyak dimuat media kamu berubah. Bener ya, jangan berubah. Jangan merasa jadi artis," ujar Risma pada Ketut usai latihan, Minggu (20/12/2015).

Demikian pula untuk urusan asmara, politisi PDIP kelahiran Kediri ini mengingatkan agar Ketut tidak pacaran dulu agar bisa fokus dalam mengejar prestasi.

"Nanti semua latihan kamu tidak akan ada artinya kalau kamu berubah. Kamu saat ini masih koma dan masih jauh dan panjang masa depanmu," kata Risma.
Ketut Purnomo (16) berbuah manis. Remaja penghuni Liponsos khusus anak ini mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia balap sepeda.

Ketut awalnya hanyalah seorang pengamen jalanan di kawasan Tanjung Perak. Setelah pensiun mengamen, dia lantas dibina oleh Dinas Sosial di Liponsos Kampung Anak Negeri. Sejak masuk liponsos tahun 2011, Ketut digembleng agar menjadi pemuda yang berguna dengan berbagai ketrampilan.

Ia kemudian mengikuti seleksi balap sepeda di bawah bimbingan pelatih, Jamhari. Namun, sempat tidak lolos seleksi. Meski begitu, Ketut tidak patah arang untuk terus berusaha dengan berlatih balap sepeda tanpa didampingi pelatih.

Nekat. Ketut lantas mencuri sepeda milik sang pelatihnya agar bisa berlatih sendiri sampai akhirnya mendapat panggilan untuk diikutikan lomba balap sepeda. Ajang balap sepeda pertama kali yang diikuti adalah proses seleksi untuk Pekan Olahraga Provinsi 2012.

Lagi-lagi Ketut tidak berhasil masuk tim balap sepeda Jawa Timur. Akan tetapi, Ketut tidak putus asa. Alhasil, ia berhasil naik podium pertama kali dengan meraih juara 3 di Piala KONI Kota Surabaya.

Setelah itu, dewi fortuna terus menyelimuti Ketut dalam setiap ajang lomba balap sepeda. Diantaranya, juara 2 di Trawas, juara 4 di Magelang dan yang paling baru juara 4 di Temanggung.

"Target saya bisa mengikuti final balap sepeda dunia di Qatar pada Oktober 2016 serta bisa membawa nama Surabaya dan Indonesia," katanya.

Untuk melecut semangat Ketut, Risma saat menjabat wali kota periode pertama memberikan hadiah sepeda seharga puluhan juta. Ketut yang berasal dari Tenggilis Kauman pun bangga mendapat perhatian penuh dari ibunya arek Suroboyo itu.

Dari Kampung Anak Negeri ini, Ketut akan mewakili Indonesia dalam Kejuaraan dunia balap sepeda. Sederet turnamen level internasional pun sudah menantinya. Berikut ajang dunia yang akan diikuti Ketut:

26-28 Maret 2016, Tour du Leman, Swiss-France
4 April 2016, Giro Citta di Loano, Italy
8-10 April 2016, Cottubus Etappenfahrt, German
15-17 April, Tour of Slovenia, Slovenia
30 April-3 Mei 2016, Grudziakz, Polandia
8-11 Juli 2016, Sint-Martin Kontich, Belgia
19-24 Juli 2016, Tour de I'Abitibi, Kanada
1-4 September 2016, Giro della Luniggiana, Italia
8-11 September 2016, Giro di Vasillicata, Italia
17-18 September 2016, Keizer del Juniores, Belgia
9-16 Oktober 2016, World Championships, Qatar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar