Eks Pengamen Surabaya Bisa Berlaga di Balap Sepeda Dunia
Eks Pengamen Surabaya Bisa Berlaga di Balap Sepeda Dunia
Surabaya - Tri Rismaharini berpesan khusus pada Muhammad Ketut
Purnomo (16), pengamen binaan Pemkot Surabaya yang kini menjadi pebalap
mewakili Indonesia dalam kejuaraan balap sepeda dunia.
Risma
sapaan akrab wali kota terpilih dalam Pilkada Surabaya 2015 ini berharap
kepada anak ketiga dari 4 bersudara pasangan Cipto Purnomo - Suprihatin
ini agar tetap rendah hati meski sudah terkenal karena banyak media
memuat serta muncul di media.
"Kamu tidak boleh berubah, kalau
sudah banyak dimuat media kamu berubah. Bener ya, jangan berubah. Jangan
merasa jadi artis," ujar Risma pada Ketut usai latihan, Minggu
(20/12/2015).
Demikian pula untuk urusan asmara, politisi PDIP
kelahiran Kediri ini mengingatkan agar Ketut tidak pacaran dulu agar
bisa fokus dalam mengejar prestasi.
"Nanti semua latihan kamu
tidak akan ada artinya kalau kamu berubah. Kamu saat ini masih koma dan
masih jauh dan panjang masa depanmu," kata Risma.
Ketut Purnomo (16)
berbuah manis. Remaja penghuni Liponsos khusus anak ini mewakili
Indonesia dalam kejuaraan dunia balap sepeda.
Ketut awalnya
hanyalah seorang pengamen jalanan di kawasan Tanjung Perak. Setelah
pensiun mengamen, dia lantas dibina oleh Dinas Sosial di Liponsos
Kampung Anak Negeri. Sejak masuk liponsos tahun 2011, Ketut digembleng
agar menjadi pemuda yang berguna dengan berbagai ketrampilan.
Ia
kemudian mengikuti seleksi balap sepeda di bawah bimbingan pelatih,
Jamhari. Namun, sempat tidak lolos seleksi. Meski begitu, Ketut tidak
patah arang untuk terus berusaha dengan berlatih balap sepeda tanpa
didampingi pelatih.
Nekat. Ketut lantas mencuri sepeda milik sang
pelatihnya agar bisa berlatih sendiri sampai akhirnya mendapat
panggilan untuk diikutikan lomba balap sepeda. Ajang balap sepeda
pertama kali yang diikuti adalah proses seleksi untuk Pekan Olahraga
Provinsi 2012.
Lagi-lagi Ketut tidak berhasil masuk tim balap
sepeda Jawa Timur. Akan tetapi, Ketut tidak putus asa. Alhasil, ia
berhasil naik podium pertama kali dengan meraih juara 3 di Piala KONI
Kota Surabaya.
Setelah itu, dewi fortuna terus menyelimuti Ketut
dalam setiap ajang lomba balap sepeda. Diantaranya, juara 2 di Trawas,
juara 4 di Magelang dan yang paling baru juara 4 di Temanggung.
"Target
saya bisa mengikuti final balap sepeda dunia di Qatar pada Oktober 2016
serta bisa membawa nama Surabaya dan Indonesia," katanya.
Untuk
melecut semangat Ketut, Risma saat menjabat wali kota periode pertama
memberikan hadiah sepeda seharga puluhan juta. Ketut yang berasal dari
Tenggilis Kauman pun bangga mendapat perhatian penuh dari ibunya arek
Suroboyo itu.
Dari Kampung Anak Negeri ini, Ketut akan mewakili
Indonesia dalam Kejuaraan dunia balap sepeda. Sederet turnamen level
internasional pun sudah menantinya. Berikut ajang dunia yang akan
diikuti Ketut:
26-28 Maret 2016, Tour du Leman, Swiss-France
4 April 2016, Giro Citta di Loano, Italy
8-10 April 2016, Cottubus Etappenfahrt, German
15-17 April, Tour of Slovenia, Slovenia
30 April-3 Mei 2016, Grudziakz, Polandia
8-11 Juli 2016, Sint-Martin Kontich, Belgia
19-24 Juli 2016, Tour de I'Abitibi, Kanada
1-4 September 2016, Giro della Luniggiana, Italia
8-11 September 2016, Giro di Vasillicata, Italia
17-18 September 2016, Keizer del Juniores, Belgia
9-16 Oktober 2016, World Championships, Qatar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar