Metromini Ancam Mogok Massal, Dishub DKI: Masyarakat Jangan Khawatir
Metromini Ancam Mogok Massal, Dishub DKI: Masyarakat Jangan Khawatir
Jakarta - Menyusul aksi gahar Dinas Perhubungan (Dishub) DKI
menertibkan bus-bus reyot yang 'bergentayangan' di Ibu Kota, para sopir
bus Metromini mengancam akan mengadakan mogok massal alias tak
beroperasi pada Senin (21/12) besok. Namun masyarakat jangan takut
dengan ancaman tersebut.
"Masyarakat jangan khawatir, tenang
saja. Kami usahakan secepat mungkin untuk mengganti Metromini," kata
Kepala Dishub DKI Andri Yansyah kepada detikcom, Minggu (20/12/2015).
Dishub
DKI sedang mengusahakan bus-bus dari Mayasari Bakti untuk mengambil
alih sementara jalur-jalur yang bakal ditinggal mogok bus-bus reyot itu.
Sejak Rabu (16/12), sudah 217 bus tak laik jalan yang berhasil distop
operasionalnya oleh Dishub.
Bahkan, Dishub juga bakal meminta
bantuan Kepolisian untuk menyediakan bus-busnya guna melayani penumpang
yang biasanya naik bus reyot.
"Saya akan rapat dengan Metromini,
Organda, Dirlantas (Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya),
Dirintelkam (Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya. Bisa
saja memperbantukan kendaraan dari Polisi," kata Andri.
Dishub
juga tak memandang mogoknya Metromini bakal mengakibatkan kesulitan yang
signifikan. Yang jelas, Dishub akan mempersiapkan agar masyarakat tak
terlalu direpotkan dengan aksi mogok sopir bus Metromini.
"Kami
belum berkesimpulan apabila mogok maka semuanya akan menjadi susah.
Mungkin sedikit susah, iya. Tapi kalau menjadi heboh, kita belum tahu
juga," ujar Andri.
Penertiban lewat aksi sweeping bus-bus reyot
itu dilakukan karena Jakarta sudah dihadapkan pada dua pilihan rasional:
Membahayakan keselamatan penumpang atau mengutamakan keselamatan
penumpang. Jelas pilihan kedua yang dipilih. Soalnya, korban jiwa sudah
berjatuhan akibat ulang armada Metromini yang masih saja
'bergentayangan' di Ibu Kota itu.
"Kan kita pilih tidak membolehkan mereka beroperasi. Karena kita mengutamakan keselamatan masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar